LARILAH KEMBALI KEPADA ALLAH

Larilah Kembali Kepada Allah photo faringfirrugraveigravelaringllaringh_zpsb9f801c3.gif
Bacalah Selalu Lisan Maupun dalam Hati "YAA SAYYIDII YAA RASUULALLAH"

Sabtu, 12 April 2014

KIAMAT SUDAH DEKAT






Hari kiamat pasti terjadi. Hanya saja, kapankah peristiwa itu akan terjadi? Allah SWT sajalah yang mengetahui.  Tak ada satu pun makhluk di alam semesta, termasuk malaikat, ayng mampu memprediksikan waktu kiamat.  Bahkan, Nabi Muhammad SAW yang menjadi kekasihNya pun tidak diberi inforamasi yang jelas.

Hal tersebut ditegaskan Allah SWT dalam Surat Al-A’raaf ayat 187:
“Mereka menanyakan kepadamu (Nabu Muhammad SAW) tentang kiamat, kapankah itu terjadi? Katakanlah sesungguhnnya pengetahuan tentang kiamat hanya ada pada sisi Thanku.  Tiada seorang pun yang mengetahui waktu kedatangannya selain Dia.”



Meskipun kiamat adalah suatu rahasia besar, tapi Allah SWT memberikan sejumlah isyarat atau tanda kepada manusia bahwa saatnya telah dekat.  Memang dibutuhkan kepekaan dan kebersihan hati untuk bisa membaca tanda-tanda tersebut. Para ulama telah membagi tanda-tanda Kiamat ke dalam dua kelompok. Ada tanda-tanda kecil (shugra) Kiamat dan tanda-tanda besar (kubro) Kiamat. Tanda-tanda kecil berjumlah sangat banyak dan umumnya datang lebih awal. Sedangkan tanda-tanda besar (kubro) datang belakangan, ada yang mengatakan berjumlah enam dan ada yang mengatakan berjumlah sepuluh. 

Tanda kecil yang paling awal berupa ”diutusnya Nabi Muhammad  SAW ke muka bumi.” Semenjak peristiwa sangat agung itu terjadi, dunia menyaksikan bermunculannya aneka tanda-tanda kecil Kiamat berikutnya. Hingga dewasa ini sudah banyak sekali tanda-tanda kecil Kiamat yang di-nubuwwah-kan (diisyaratkan) oleh Nabi Muhammad SAW telah menjadi realita.

Di antara tanda-tanda kecil Kiamat tersebut ialah:
1.      Bila manusia mulai membunuh (meninggalkan) sholat
2.      Bila sifat amanah telah lenyap
3.      Bila berdusta dihalalkan
4.      Bila manusia memakan riba
5.      Bila risywah (praktek suap) merajalela
6.      Bila bangunan-bangunan tinggi pencakar langit bermunculan
7.      Bila manusia memperturutkan hawa-nafsu
8.      Bila manusia menjual dien (agamanya) untuk membeli dunia
9.      Bila menumpahkan darah dianggap perkara ringan
10.  Bila perilaku lemah-lembut dianggap sebagai sebuah kehinaan
11.  Bila berlaku zalim menjadi suatu kebanggaan
12.  Bila para pemimpin dan pembesar merupakan orang paling buruk
13.  Dan bila para pembantu dan orang-orang kepercayaan pemimpin merupakan orang-orang fasiq
14.  Bila para cendikiawannya merupakan orang-orang fasiq
15.  Bila kezaliman merajalela
16.  Bila thalaq (perceraian) banyak terjadi
17.  Bila muncul fenomena kematian mendadak
18.  Bila mushaf Al-Qur’an dicetak dengan ornamentasi yang indah-indah
19.  Bila masjid dibangun megah-megah
20.  Bila mimbar-mimbar masjid dibuat tinggi
21.  Bila hati manusia menjadi kesat
22.  Bila banyak perjanjian dan transaksi dilanggar secara sepihak
23.  Bila peralatan musik banyak dibunyikan
24.  Bila khumur (aneka jenis khamr) banyak diminum
25.  Bila zina merajalela
26.  Bila pengkhianat diberi kepercayaan, dijadikan pemimpin
27.  Bila orang yang amanah dianggap pengkhianat
28.  Bila istri berpartisipasi dalam bisnis suami karena cinta akan dunia
29.  Bila salam hanya diucapkan kepada orang yang dikenal
30.  Bila pasar-pasar (mall, plaza, hypermarket) muncul berdekatan
31.  Bila manusia mengenakan baju domba sebagai penutup hati serigala
32.  Bila hati manusia lebih busuk daripada bangkai
33.  Bila manusia sudah berkata: ”Tidak ada Imam Mahdi.”

Tanda-tanda di atas hanya merupakan sebagian saja dari seluruh tanda-tanda kecil Kiamat. Bila kita kaitkan dengan realitas kondisi masyarakat dunia dewasa ini, jelas terlihat bahwa seluruh tanda-tanda kecil di atas telah menjadi kenyataan. Dan bila kita buka kitab para ulama mengenai tanda-tanda kecil Kiamat, lalu kita membacanya satu per satu, hampir pasti di dalam hati kita akan  berkomentar: ”Waduh, yang ini sudah…. yang ini juga sudah…!”

Adapun tanda-tanda besar (kubro) kiamat di antaranya menunjuk pada hadits Rasulullah SAW: “Segeralah beramal baik sebelum terjadi enam tanda kiamat.  Yaitu, matahari terbit dari arah ia terbenam, dajjal, asap tebal, hewan melata bisa berbicara (dabbah), petaka (kematian spesifik) perorangan, dan petaka umum (kiamat besar).” (HR Ahmad).

Dalam hadits lainnya Rasulullah SAW menjelaskan, “Ada enam tanda kiamat. Yaitu kematianku, pembebasan Baitul Maqdis, kematian akibat penyakit di dada (wabah binatang) hata benda melimpah sehingga orang memberi 100 dinar masih membuat yang diberi marah, petaka menimpa semua rumah bangsa Arab dan gencatan senjata antara kalian dengan keturunan kuning (bangsa Romawi).  Namun, mereka berkhianat dan menyerang kalian melalui delapan puluh panji, yang masing-masing dengan 12 ribu orang.”

Hal lain yang banyak disinggung oleh banyak ulama adalah kemunculan Dajjal dan Al Mahdi (Imam Mahdi).  Dalam Al-Qur’an dan hadits banyak digambarkan tentang Dajjal.  Antara lain, dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sehingga muncul 30 kaum Dajjal sang pendusta.  Semuanya mengaku sebagai utusan Allah, harta benda melimpah, timbul banyak petaka, dan kekacauan merebak.  Sahabat bertanya, ‘kekacauan seperti apakah itu?’ Beliau SAW menjawab, ‘pembunuhan, pembunuhan, dan pembunuhan’.”

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW mengisyaratkan adanya dua fenomena yang menjadi pra-kondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat. Pertama, gejala sosial berupa perselisihan antar-manusia dan kedua, gejala alam berupa gempa-gempa yang berdatangan silih-berganti.

“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa.  Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)

Sebagian ulama menggolongkan tanda Kiamat berupa diutusnya Imam  Mahdi ke tengah ummat sebagai ”Tanda Penghubung” antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat. Artinya, kedatangan Imam Mahdi tidak termasuk tanda-tanda kecil (shughra) Kiamat  namun tidak juga digolongkan ke dalam tanda-tanda besar (kubro) Kiamat. Kedatangan Imam  Mahdi mengindikasikan telah tuntas munculnya tanda-tanda kecil Kiamat yang sangat banyak dan sebagian besar datang terlebih dahulu. Dan pada saat yang sama kedatangan Imam Mahdi menandakan sudah dekatnya akan munculnya tanda-tanda besar Kiamat.


Maka, perlu kita sadari bahwa dunia benar-benar telah mencapai usia senja. Kemunculan tanda-tanda kecil hampir tuntas seluruhnya. Maka dari itu berarti kita harus bersiap-siaga menyongsong datangnya tanda-tanda besar Kiamat. Dan jangan lupa, sebagian ulama mengatakan bahwa tanda besar pertama, yaitu keluarnya Dajjal, tidak akan terjadi sebelum munculnya tanda penghubung antara tanda-tanda kecil dengan tanda-tanda besar Kiamat. Tanda penghubung itu ialah diutusnya seorang lelaki dari keturunan Nabi Muhammad yang akan memenuhi dunia dengan keadilan dan kejujuran setelah dunia diselimuti dengan kezaliman dan kesewenang-wenangan. Lelaki itulah yang dikenal sebagai Imam  Mahdi.

“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.”(HR Abu Dawud)

Lalu, bilakah Imam Mahdi bakal dihadirkan Allah ke tengah ummat? Hadits di bawah ini insya Allah cukup jelas memberikan indikasi kedekatan jadwal kehadirannya:

“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa.  Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)

Bila dunia telah dihiasi dengan dua fenomena nyata, yaitu fenomena sosial berupa perselisihan antar-manusia yang sangat tampak dan fenomena alam yaitu banyaknya gempa, maka itu berarti dekatnya kehadiran Imam Mahdi ke tengah ummat. Sedangkan kedua fenomena tersebut dewasa ini sudah sangat tampak. Perselisihan antar-manusia dewasa ini sudah sangat memprihatinkan. Sesama pendukung ideologi sekuler atau demokrasi berselisih. Sesama anggota organisasi, gerakan, partai, keyakinan, sesama  muslim sendiri pun berselisih. Demikian pula dengan fenomena gempa. Begitu dahsyat terjadi dalam 10 tahun terahir ini.

Maka, marilah kita siapkan diri dan keluarga keluarga kita menyongsong kehadiran Al-Mahdi. Hadratul Mukarram Mbah KH. Abdul Madjid Ma’roef QS wa RA pun pernah dawuh (berkata): “….Insya Allah Sholawat Wahidiyah adalah alat untuk menyongsong datangnya Imam Mahdi…”
Pengertiannya adalah  mari kita bersiap untuk segera mematuhi perintah-perintah Allah SWT dan sunnah Rasulullah  SAW (Lillah Billah – Lrrasul Birrasul) dalam kaitannya dengan kehadirannya.

Hadits Nabi SAW, menjelaskan:
“Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi),  maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah  Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud)

Oleh karenanya, walaupun perselisihan antar manusia serta gempa merupakan perkara yang tidak kita sukai, namun Rasulullah SAW menyebutnya sebagai ”kabar gembira”. Sebab bersamaan dengan itu ummat Islam akan memiliki pemimpin yang legitimasinya langsung datang dari Allah SWT dan RasulNya. Sedangkan kehadirannya justru merupakan awal beralihnya dunia dari lembaran sejarah penuh kesewenang-wenangan dan kezaliman menuju peradaban penuh keadilan dan kejujuran.

Saudaraku, Apakah kita akan mempedulikan tanda-tanda akhir zaman dengan bersegera bertobat, bersungguh-sungguh memohon ampun dan petunjukNya (mujahadah) agar kita dimampukan untuk istiqomah melaksanakan perintah-perintahNya dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW (Lillah Billah – Lirrasul Birrasul),  ataukah sekedar mengamatinya sebagai fenomena-fenomena sosial dan natural yang hanya dijelaskan sebatas penjelasan ilmiah tanpa kaitan dengan iman,hidayah Allah SWT???

“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?” (QS Muhammad ayat 18)

Wallaahu a’laam bishshowaab

*)disarikan dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar