LARILAH KEMBALI KEPADA ALLAH

Larilah Kembali Kepada Allah photo faringfirrugraveigravelaringllaringh_zpsb9f801c3.gif
Bacalah Selalu Lisan Maupun dalam Hati "YAA SAYYIDII YAA RASUULALLAH"

Rabu, 28 Desember 2011

KAYA YANG ZUHUD (Bagian II)


Kezuhudan Rasulullah saw, Para Nabi, Sahabat dan Ulama Salaf
Semua Nabi dan Rasul Allah swt adalah zuhud, tak terkecuali Beliau Kanjeng Nabi Muhammad saw. Bahwa Rasulullah saw sering tidur hanya beralaskan pelepah kurma, bahkan perutnya sering diganjal dengan batu untuk menahan lapar itu adalah benar. Tapi bukan berarti Rasulullah saw itu orang miskin. Rasulullah saw sepanjang hidupnya tidak pernah meminta-minta, meskipun terlahir dari keluarga miskin. Lahir dalam keadaan yatim, kemudian umur 6 tahun ditinggal wafat oleh Bunda tercinta, Sayyidatina Aminah Rha. Kemudian ikut kakeknya Abdul Muthalib. Umur 9 tahun, kakeknya meninggal pula. Maka mungkin ukuran kita : lengkaplah penderitaannya. Tapi apakah Rasulullah saw patah arang dan lemah menghadapi kehidupan? 

KAYA YANG ZUHUD (Bagian I)


Sumber gambar: http://sosok.kompasiana.com/2011/12/05/
Akhir-akhir ini kita sering mendengar kalimat “Orang Islam Harus kaya”.  Kalimat ini bukanlah sesuatu yang tabu.  Rasuulullah saw telah memberi rambu-rambu, “Bekerjalah kalian seakan-akan kalian hidup seribu tahun lagi dan beribadahlah kalian seakan-akan besok pagi akan mati”.  Di balik hadits tersebut tersirat sebuah pesan bahwa orang Islam harus mampu, bahkan kaya dan menjadi terdepan dalam perekonomian global.  Artinya Rasuulullah saw tidak menghendaki umatnya miskin dan dilindas oleh keadaan. Dalam kesempatan lain pun Beliau menerangkan “kefakiran lebih dekat kepada kekafiran”.

Hidup Harus Kaya
Maukah Anda hidup kaya? Jawabannya pasti, mau.
Mengapa harus kaya?
Ini sangat mudah dijelaskan. Pertama, Hakikat sebagai manusia adalah senang mendapat kemudahan dalam hidupnya, terutama materi. Sehingga Rasulullah saw pun bersabda, "Sesungguhnya kefakiran (kemiskinan) itu bisa menjerumuskan kejurang kekafiran." Kenapa? Silakan kita semua lihat dan merefleksikan berbagai fenomena pemurtadan, hanya karena ingin mendapat sebuah mie instan! Ya, sehingga dengan kaya, kita bisa terus menjaga akidah dan menjadi muslim dermawan.

Rabu, 02 November 2011

RASUULULLAH SAW (ISLAM): PEMBELA KAUM LEMAH


TAFSIR SURAH AL-KAUTSAR
اعوذبالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
إنَّا أعْطَيْنَكَ الْكَوْثَرَ (١) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (٢) إنَّ شَانِأَكَ هُوَالْاَبْتَرُ(٣)



Terjemah:
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus

(Terjemah / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kautsar)


Surah ini termasuk surah Makkiyah, terdiri dari tiga ayat, diturunkan setelah surah Al-‘Adiyat. Hubungan surah ini dengan surah sebelumnya (surah Al-Ma‘un), adalah bila Allah menjelaskan dalam surah terdahulu tentang orang yang mendustakan agama dengan empat macam sifat, yaitu al-bukhl (bakhil), tidak mau melakukan salat, riya, dan tidak mau memberikan pertolongan, maka dalam surah Al-Kautsar Allah menyebutkan sifat-sifat yang dikaruniakan kepada Rasulullah SAW. berupa kebaikan dan keberkahan. Disebut-kan bahwa Beliau SAW diberi Al-Kautsar, yang berarti kebaikan yang banyak, dorongan untuk melakukan salat dan membiasakan-nya, ikhlas dalam melakukannya dan bersedekah kepada kaum fuqara.

Selasa, 01 November 2011

MENYANTUNI JANDA DAN ANAK YATIM


اعوذبالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ،
فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ،
وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ،
Artinya:
(1) Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? (2) Itulah orang yang menghardik anak yatim, (3) dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin. (QS. Al-Maa-uun: 1-3)


Rasuulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ السَّاعِي عَلَى الْأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِينِ كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَأَحْسِبُهُ قَالَ وَكَالْقَائِمِ لَا يَفْتُرُ وَكَالصَّائِمِ لَا يُفْطِرُ(متفق عليه)

Artinya : Barang siapa yang berusaha membantu janda dan orang miskin maka sama artinya dengan berjuang dijalan Allah. Dan sepertinya beliau bersabda : “atau seperti orang yang selalu sholat sepanjang malam tidak pernah putus dan seperti orang yang berpuasa tidak pernah berbuka (spanjang masa)”. (Hadits disepakati oleh Bukhari dan Muslim)

Senin, 24 Oktober 2011

PENTINGNYA DO'A DAN SEDEKAH (DANA BOX) BAGI AHLI KUBUR


Hadratul Mukarram Mbah KH. Abdul Madjid Ma’ruf Qs. wa Ra, Mu’allif Shalawat Wahidiyah telah membingkan kepada kita seluruh Pengamal Wahidiyah untuk melaksanakan ‘sedekah’ secara rutin, setiap hari menurut kemampuan dan keikhlasan masing-masing. Bahkan dianjurkan, bila benar-bernar tidak ada sesuatu, boleh hanya dengan do’a, kemudian ditiupkan ke sebuah kotak sedekah yang disebut dengan DANA BOX.
Salah satu hikmah dan manfaat DANA BOX adalah, kita dibimbing untuk mendo’akan diri ktia, keluarga dan saudara-saudara kita yang masih hidup terutama keluarga dan saudara kita yang telah wafat.  Dalam melaksanakan DANA BOX selain harus diniati dengan ikhlas (lillah-billah) juga disertakan dengan do’a:
BISSMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM........... 1x
YAA SAYYIDII YAA RASUULALLAH............... 3x
FAFIRRUU ILALLAAH........................................... 3x

Yaa Sayyidi Yaa Rasuulallah syafa’atilah kami dan keluarga kami, mohonkanlah kepada Allah swt agar kami, keluarga kami, saudara-saudara kami yang masih hidup terutama mereka yang telah wafat senantiasa mendapatkan ampunan dan lindungan Allah SWT. (doa ini boleh disesuaikan dengan bahasa hati kita masing-masing, namun sangat dianjurkan untuk mendo’akan keluarga yang telah meninggal dunia).

DANA BOX


Pada dasarnya seorang muslim dalam kondisi seperti apapun, dalam keadaan bersemangat atau pun dalam keadaan tidak bersemangat, dalam keadaan kuat maupun dalam keadaan lemah atau baik dalam keadaan berkecukupan maupun dalam keadaan kekurangan hatinya tetap bergetar untuk bisa melakukan sedekah. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
 

"Berangkatlah (berjuanglah) sekalipun dalam keadaan ringan atau berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."  (At-Taubah: 41).


"Tidaklah sama antara orang mukmin yang duduk (tidak turut berperang) yang tidak mempunyai udzur dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat, kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Alloh melebihkan orang-orang yang jihad atas orang-orang yang duduk dengan pahala yang besar". (QS. An-Nisa : 95).

Selasa, 20 September 2011

MEMAAFKAN UNTUK KEBAHAGIAAN KITA


Memaafkan tidak semudah mengatakannya.  Ketika orang lain menyakiti kita dengan perkataan atau perbuatannya, luka dalam hati kita tidak dapat sembuh begitu saja. Semakin dalam luka yang ditimbulkannya, semakin sulit memaafkan orang yang menyebabkannya.
Namun tahukah Anda bahwa memaafkan adalah pintu kebahagiaan kita?
Saat kita menyimpan kemarahan terhadap orang lain, disadari atau tidak, rasa marah itu sedikit demi sedikit menggerogoti hati kita, memperdalam luka dan membebani kita dengan perasaan negatif terus-menerus. Padahal, orang yang menyakiti kita belum tentu mengingat kesalahan yang telah ia perbuat kepada kita atau merasakan penderitaan yang sama.

Senin, 29 Agustus 2011

NASEHAT RAMADHAN (BUAT MUSTAFA BISRI)

Mustafa
Jujurlah pada dirimu sendiri mengapa kau selalu mengatakan Ramadhan bulan ampunan
Apakah hanya menirukan nabi? atau dosa-dosamu dan harapanmu yang berlebihan yang menggerakkan lidahmu begitu

Mustafa
Ramadhan adalah bulan antara dirimu dan tuhanmu
dari hanya untuk-Nya
dan Ia sendiri tak ada yang tahu apa yang akan dianugerahkannya kapadamu
semua yang khusus untuk-Nya khusus untukmu

Sabtu, 20 Agustus 2011

LAILATUL QODR


Lailatul Qadar adalah malam mulia yang nilainya lebih baik daripada 1.000 bulan (354.000x malam biasa):

Surah Al-Qadr ayat 1-5:
بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

TAFSIR SURAH AL-QODR

Oleh: Al-'Allamah Muhammad Husain Thabathabai

بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Senin, 15 Agustus 2011

17 AGUSTUS DAN 17 RAMADHAN


“Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang tepat. Di Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini untuk dijalankan tanggal 17,”ujar Bung Karno kepada para pemuda yang memaksanya cepat-cepat memproklamirkan republik Indonesia.
“Mengapa justru diambil tanggal 17, mengapa tidak sekarang saja, tanggal 16?” tanya Sukarni, seorang pemuda yang menginginkan kemerdekaan secepatnya.

Rabu, 10 Agustus 2011

SUJUD TILAWAH (III)


Hukum Sujud Tilawah Ditujukan pada Siapa Saja?

Pertama, sujud tilawah ditujukan untuk orang yang membaca Al Qur’an dan ini berdasarkan kesepakatan para ulama, baik ayat sajadah dibaca di dalam shalat ataupun di luar shalat.

Kedua, lalu bagaimana untuk orang yang mendengar bacaan Qur’an dan di sana terdapat ayat sajadah? Apakah dia juga dianjurkan sujud tilawah?
Dalam kasus kedua ini terdapat perselisihan di antara para ulama.

Pendapat pertama mengatakan bahwa orang yang mendengar bacaan ayat sajadah dianjurkan untuk sujud tilawah, walaupun orang yang membacanya tidak melakukan sujud. Pendapat pertama ini dipilih oleh Imam Abu Hanifah, Imam Asy Syafi’i, dan salah satu pendapat Imam Malik.

SUJUD TILAWAH (II)


Tata Cara Melaksanakan Sujud Tilawah

Dalam melakukan sujud tilawah ini ada empat catatan yang harus diperhatikan:
1. Para ulama sepakat bahwa sujud tilawah dilakukan hanya dengan sekali sujud.
2. Cara melakukan sujud tilawah persis sama dengan cara melakukan sujud biasa dalam shalat.
3. Dalam melakukan sujud tilawah ini, ada beberapa pendapat.
Pertama, menurut Imam Syafi’i dan jumhur ulama’ disunnahkan menghadap kiblat, mengangkat tangan sambil bertakbir,(takbiratul ihram)  terus langsung sujud dan membaca Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin.” (Aku bersujud dengan wajahku kepada Dzat yang telah merupakan dan menciptakannya, dan menciptakan pendengaran dan penglihatannya dengan kekuatannya. Maha memberkati Allah, sebaik-baiknya pencipta.)". Lantas kembali duduk dan salam. Juga disunnahkan mempunyai wudlu.

Sabtu, 06 Agustus 2011

SUJUD TILAWAH

Bagian Pertama ( I )


Pengertian Sujud Tilawah
Tilawah berasal dari kata tala menjadi tilawatan artinya “bacaan”. Jadi Sujud Tilawah adalah sujud bacaan atau mendengar ayat sajadah. Sujud tilawah dilakukan satu kali baik dalam shalat maupun luar shalat, barang siapa yang membaca atau mendengar ayat sajadah, disunatkan bertakbir lalu sujud dan membaca doa sujud Tilawah. Nabi bersabda : dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,



إِذَا قَرَأَ ابْنُ آدَمَ السَّجْدَةَ فَسَجَدَ اعْتَزَلَ الشَّيْطَانُ يَبْكِى يَقُولُ يَا وَيْلَهُ – وَفِى رِوَايَةِ أَبِى كُرَيْبٍ يَا وَيْلِى – أُمِرَ ابْنُ آدَمَ بِالسُّجُودِ فَسَجَدَ فَلَهُ الْجَنَّةُ وَأُمِرْتُ بِالسُّجُودِ فَأَبَيْتُ فَلِىَ النَّارُ

“Jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan berkata-kata: “Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka.” (HR. Muslim no. 81)

Sabtu, 23 Juli 2011

TAJASSUM AL-'AMAL (PERWUJUDAN AMAL)


Pada suatu hari Muadz bin Jabal duduk di dekat Nabi saw di rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Muadz bertanya: “Ya Rasul Allah, apa yang dimaksud dengan ayat:
ﻳﻮﻢ ﻴﻧﻔﺦ ﻔﻰ ﺍﻠﺼﻮﺮ ﻔﺘﺄﺗﻮﻦ ﺃﻓﻮﺍﺠﺎ
(“Pada hari ditiupkan sangkakala dan kalian datang dalam bergolong-golongan?” [QS. Al-Naba; 18] )

Beliau Saw menjawab: “Hai Muadz, kamu telah bertanya tentang sesuatu yang sangat berat.”

Beliau Saw memandang jauh seraya berkata: “Umatku akan dibangkitkan menjadi sepuluh golongan. Tuhan memilahkan mereka dari kaum muslimin dan mengubah bentuk mereka.

Kamis, 21 Juli 2011

ISTILAH TASAWUF

Kadang kita mendengar saudara muslim kita yang memperturutkan hawa nafsunya, sibuk dengan istilah tasawuf mengatakan,
“kalau tasawuf ajaran Rasulullah ??  dari mana asal kata tasawuf ??”
“Apakah Muhammad Rasulullah saw, pernah bertutur dalam hadist sahih bahwa “Sarana atau ilmu untuk paham seputar mengenal Allah adalah ilmu
Tasawuf”?”
“Apakah Muhammad Rasulullah saw pernah mengaku sebagai sufi dan pendiri aliran tasawuf??”

Senin, 11 Juli 2011

BULAN SYA'BAN DAN KEUTAMAANYA

Mari kita sambut bulan Ramadhan yang penuh berkah mulai bulan Sya’ban ini. Kita persiapkan diri kita baik fisik dan rohani untuk bulan yang penuh karunia tersebut. Mempersiapkan rohani kita adalah dengan mulai mempelajari hal-hal penting yang perlu kita amalkan selama bulan tersebut. Kita buka kembali pelajaran fiqhus-syiyam kita, yaitu  fikih berpuasa yang benar dan sesuai ajaran. Kita sadarkan diri dan kesadaran kita akan pentingnya bulan tersebut bagi agama dan keimanan kita.
Secara fisik, kita juga harus mempersiapkan diri di bulan ini dengan melatih diri memperbanyak ibadah dan khususnya puasa. Itulah salah satu hikmah kita dianjurkan memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban ini. Dan di bulan Sya’ban ini juga ada malam nisfu sya’ban, yaitu malam pertengahan bulan Sya’ban. Lepas dari kuat tidaknya dalil mengenai amalam pada malam tersebut, namun malam itu bisa kita jadikan waktu pengingat kembali akan persiapan-persiapan kita dalam menyambut bulan Ramadhan yang penuh maghfirah. Berikut ini hadist-hadist seputar keutamaan bulan Sys’ban semoga bisa kita baca dan amalkan:

Selasa, 28 Juni 2011

ISRA' MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW (2)

Diterjemahkan dengan ringkas dari Kitab Al Anwaarul Bahiyyah Min Israa' Wa Mi'raaj Khoiril Bariyyah
Karya Al Imam Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy Al Hasany RA.

Lanjutan Bagian 2
Setelah melakukan Isra' dari Makkah al Mukarromah sampai ke Masjid al Aqsha, Baitul Maqdis, kemudian beliau disertai malaikat Jibril AS siap untuk melakukan Mi'raj yakni naik menembus berlapisnya langit ciptaan Allah yang Maha Perkasa sampai akhirnya beliau SAW berjumpa dengan Allah dan berbicara dengan Nya, yang intinya adalah beliau dan umat ini mendapat perintah sholat lima waktu. Sungguh merupakan nikmat dan anugerah yang luar  biasa bagi umat ini, di mana Allah SWT memanggil Nabi-Nya secara langsung untuk memberikan dan menentukan perintah ibadah yang sangat mulya ini. Cukup kiranya hal ini sebagai kemulyaan ibadah sholat. Sebab ibadah lainnya diperintah hanya dengan turunnya wahyu kepada beliau, namun tidak dengan ibadah sholat, Allah memanggil Hamba yang paling dicintainya yakni Nabi Muhammad SAW ke hadirat Nya untuk menerima perintah ini.

ISRA' MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW (1)

Diterjemahkan dengan ringkas dari Kitab Al Anwaarul Bahiyyah Min Israa' Wa Mi'raaj Khoiril Bariyyah
Karya Al Imam Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy Al Hasany RA.

Pada suatu malam Nabi Muhammad SAW berada di Hijir Ismail dekat Ka'bah al Musyarrofah, saat itu beliau berbaring diantara paman beliau, Sayyiduna Hamzah dan sepupu beliau, Sayyiduna Jakfar bin Abi Thalib, tiba-tiba Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil menghampiri beliau lalu membawa beliau ke arah sumur zamzam, setibanya di sana kemudian mereka merebahkan tubuh Rasulullah untuk dibelah dada beliau oleh Jibril AS.
Dalam riwayat lain disebutkan suatu malam terbuka atap rumah Beliau saw, kemudian turun Jibril AS, lalu Jibril membelah dada beliau yang mulya sampai di bawah perut beliau, lalu Jibril berkata kepada Mikail:
"Datangkan kepadaku nampan dengan air zam-zam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya".

Rabu, 15 Juni 2011

TAWASUL SYIRIK?

Oleh: Dr. As-Sayyid Muhammad Alawi-Al-Maliky Al-Hasany - Makkah

Sebagian orang mempunyai pemahaman yang salah tentang hakekat “perantara” (wasilah). Mereka menghukumi “perantara” sebagai suatu bentuk kemusrikan, sehingga mereka menganggap siapa saja yang mengambil “perantara” maka dia telah berbuat syirik kepada Allah. Anggapan tersebut didasarkan pada firman Allah :
Kami tidak menyembah mereka (berhala—berhala). Kecuali agar supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah” (QS.Az Zumar : 3).

Pemahaman tersbut adalah pemahaman salah dan tidak berdasar. Ayat tersbut menjelaskan pengingkaran Allah Ta’ala terhadap orang-orang Musyrikin atas ibadah mereka pada berhala-hala dan perbuatan mereka yang telah menjadikan berhala-berhala tersebut sebagai Tuhan selain Allah, serta pengingkaran terhadap perkataan mereka yang mengatakan bahwa penyembahan mereka terhadap berhala-berhala tersebut sebagai perantara ibadah kepada Allah. Dengan demikian kekufuran dan kesyirikan mereka adalah dari sisi ibadah mereka terhadap berhala-berhala dan keyakinan terhadap berhala-berhala tesebut sebagai tuhan selain Allah.

Selasa, 14 Juni 2011

'IZZAH


Lelaki itu merangkul Nabi. Membekap badan dan membenamkan wajahnya ke wajah Nabi yang ditembus anak panah. Tak ada rasa pedulinya terhadap keselamatan diri, walau berpuluh anak panah menghujam dan kelebat pedang kaum kafir Quraisy terus menyapih batang tubuhnya. Di tengah perang Uhud yang berkecamuk itu, ia tersenyum. Menyunggingkan senyum keikhlasan seorang syuhada, untuk pelan-pelan kemudian roboh. Roboh menemui Rabb-nya, sebagai tentara di samping Rasuulullah yang mulia.

Senin, 30 Mei 2011

PUASA DAN KEUTAMAAN BULAN RAJAB

Bulan Rajab adalah bulan ke tujuh  dari bulan hijriah (penanggalan  Arab dan Islam). Peristiwa Isra Mi’raj  Nabi Muhammad  shalallah ‘alaih wasallam untuk menerima perintah salat lima waktu diyakini terjadi pada 27 Rajab ini.
Bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan haram atau muharram yang artinya bulan yang dimuliakan. Dalam tradisi Islam dikenal ada empat  bulan haram, ketiganya secara berurutan  adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan satu bulan yang tersendiri,  Rajab.
Dinamakan bulan haram karena pada bulan-bulan tersebut orang Islam dilarang mengadakan peperangan. Tentang bulan-bulan  ini, Al-Qur’an menjelaskan:
“ Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”

Sabtu, 28 Mei 2011

DAHSYATNYA SHALAWAT

Shalawat dan salam marilah kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw dan keluarga, sahabat-sahabat serta para pengikutnya.
Ada empat perbuatan ringan yang apabila kita lakukan, maka kita termasuk golongan orang yang tidak terpuji.
1. Seseorang yang membuang air kecil sambil berdiri, 2. Seseorang yang mengusap dahinya sebelum selesai dari shalat, 3. Seseorang yang mendengar adzan tetapi ia tidak menirukan seperti apa yang diucapkan muadzin, 4. seseorang yang apabila mendengar nama Nabi Muhammad Saw disebut, tetapi tidak membacakan shalawat atasnya.
Sabda Nabi Muhammad Saw:

أربع من الجَفَاءِ أن يبول الرجل وهو قائم، وأن يمسح جبهته قبل أن يفرغ من الصلاة، وأن يسمع النداء فلا يشهد مثل ما يشهد المؤذّن، وأن أذكر عنده فلا يصلي عليّ. (رواه البزار والطبراني)
Artinya:
“Empat perbuatan termasuk perbuatan yang tidak terpuji, yaitu (1) bila seseorang buang air kecil sambil berdiri, (2) seseorang yang mengusap dahinya sebelum selesai dari shalat, (3). Seseorang yang mendengar adzan tetapi ia tidak menirukan seperti yang diucapkan muadzin, (4) seseorang yang apabila mendengar namaku disebut, tetapi ia tidak membacakan shalawat atasku. (HR. Bazzar dan Tabhrani)

Kamis, 26 Mei 2011

MUHASABAH BESERTA MUJAHADAH


Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits yang bersumber dari seorang shahabat yang bernama Hanzholah Al-Usaiydi radhiyallahu ‘anhu, dia adalah seorang juru tulis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau (Hanzholah) berkata, “Abu Bakar datang menemuiku, lalu bertanya, “Bagaimana keadaanmu wahai Hanzholah?”
Dia (Hanzholah ) berkata, “Saya mengatakan, “Hanzholah telah “munafik”.
Abu Bakar berkata, “Subhanallah! Apa yang engkau ucapkan (wahai Hanzholah)?”
Dia (Hanzholah) berkata, “Saya mengatakan, “Ketika kita bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Beliau mengingatkan kita tentang surga dan neraka, maka seolah-olah kita melihatnya, namun tatkala kita keluar dari majlisnya, berkumpul dengan isteri-isteri dan anak-anak kita, serta disibukkan dengan hal-hal lainnya, maka kita lupa banyak hal.” (Lupa surga, lupa neraka, lupa mengingat Allah).
Abu Bakar berkata, “Demi Allah kami juga mengalami hal yang sama seperti itu.”
Maka saya dan Abu Bakar keluar untuk menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu saya berkata, “Wahai Rasulullah, Hanzholah telah “munafik”!
(Mendengar hal itu) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, (terhenyak) berkata, “Ada apa?”
Saya pun mengatakan, “Wahai Rasulullah, tatkala kami ada bersamamu, engkau mengingatkan kami tentang surga dan neraka, maka seolah-olah kami melihatnya, namun tatkala kami keluar dari majlismu, berkumpul dengan isteri-isteri dan anak-anak kami serta disibukkan dengan hal-hal lainnya, maka kami lupa banyak hal.”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, jika kalian senantiasa dalam kondisi seperti berada di sisiku yaitu selalu berzikir (ingat Allah), maka sungguh para malaikat menyalami kalian, walau kalian berada di atas alas tidur (berada di rumah), atau sedang berada di jalan-jalan (berada di luar rumah) Akan tetapi wahai Hanzholah, sesaat dan sesaat, beliau mengulangi tiga kali.

ASY SYAIKH AL ARIF BILLAH KH. ABDUL MADJID MA'ROEF QS. WA RA. MUALLIF SHOLAWAT WAHIDIYAH

ORANG BESAR TAPI TAK PERNAH MEMPERLIHATKAN KEBESARANNYA


Kelahiran dan Masa Kanak-kanak

KH. Abdul Madjid Ma’roef QS wa RA lahir dari pernikahan Syaikh Mohammad Ma’roef, pendiri Pondok Pesantren Kedunglo Al Munadharah dengan Nyahi Hasanah putri Kyai Sholeh Banjar, Melati Kediri.
KH. Abdul Madjid Ma’roef QS wa RA lahir pada hari Jum’at Wage malam 29 Ramadhan 1337 H/20 Oktober 1918 M sebagai putra ke tujuh dari sembilan bersaudara.
Beliau lahir di tengah pesantren yang luas nan sepi. Dikelilingi rawa-rawa dengan jumlah santri yang tak pernah lebih dari empat puluh orang, Kedunglo.
Ketika masih baru berumur dua tahun oleh bapak-ibunya, Agus Madjid dibawa pergi haji ke Makkah Al Mukarramah. Di Makkah, setiap memasuki jam dua belas malam, Kyai Ma’roef selalu menggendong Gus Madjid ke Baitullah di bawah Talang Mas. Di sana Kyai Ma’roef berdoa, agar bayi yang berada dalam gendongannya kelak menjadi orang besar yang sholeh hatinya, Kyai Ma’roef selalu mendoakan Gus Madjid agar menjadi orang shaleh.
Konon selama berada di Mekah, si kecil Agus Madjid yang juga dikhitankan di sana akan diambil anak oleh salah seorang ulama Arab dan disetujui oleh Mbah Yahi Ma’roef. Beruntung Mbah Nyahi Hasanah keberatan, sehingga Agus Madjid tetap berada dalam asuhan kedua orang tuanya.
Cerita Gus Madjid akan diangkat anak oleh ulama Mekah memunculkan sebuah ungkapan, “Kalau bukan karena Kyai Madjid maka Shalawat Wahidiyah tidak akan lahir. Dan kalau bukan karena Nyahi Hasanah, Shalawat Wahidiyah tidak akan lahir di bumi Kedunglo”.

Sabtu, 21 Mei 2011

AL-QAWAID AL-FIQHIYYAH (Bag 2)

QAIDAH YANG KEDUA
اَلْيَقِيْنُ لاَ يُزَالُ بِالشَّكِّ
(Sesuatu Yang Sudah Yakin Tidak Dapat Dihilangkan Dengan Adanya Sesuatu Yang Ragu)

Pengertian Yaqin Dan Syakk

Sesuatu yang menjadi tetap dengan karena penglihatan atau dengan adanya bukti.

Syakk adalah
مَا كَانَ مُتَرَدِّدًا بَيْنَ الثُّبُوْتِ وَ عَدَمِهِ مَعَ تَسَاوِى طَرَفِى الصَّوَابِ وَ اْلخَطَإِ دُوْنَ تَرْجِيْحِ أَحَدِهِمَا عَلىَ اْلآخَرِ
Sesuatu pertentangan antara tetap dan tidaknya, di mana pertentangan tersebut sama antara batas kebenaran dan kesalahan, tanpa dapat di tarjih salah satunya.

Landasan Qaidah Ini
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ فِي بَطْنِهِ شَيْئًا فَأَشْكَلَ عَلَيْهِ أَخَرَجَ مِنْهُ شَيْءٌ أَمْ لَا فَلَا يَخْرُجَنَّ مِنْ الْمَسْجِدِ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا. (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah, berkata: Rasulullah saw bersabda: Apabila salah seorang diantara kamu merasakan sesuatu pada perutnya (ketika salat) lalu dia ragu apakah keluar sesuatu atau tidak?, maka janganlah dia keluar dari masjid sehingga mendengar suara ata merasakan angin. (HR Muslim)

AL-QAWAID AL-FIQHIYYAH (Bag 1)

1. Ta’rif Al-Qawa’id Al-Fiqhiyyah (القواعد الفقهية)
a. Menurut Bahasa
Kata-kata "Al-Qawa’id Al-Fiqhiyyah" adalah merupakan rangkaian dari dua lafadz, yaitu lafadz Al-Qawa’id dan Al-Fiqhiyyah. Hubungan dari kedua lafadz ini, dalam nahwu disebut hubungan shiffah dengan maushuf, atau na’at dan man’ut.
Lafadz Qawa’id adalah bentuk jama’ dari lafadz qa’idah قاعدة yang menurut bahasa berarti dasar, pondasi atau asas. Seperti terdapat dalam firman Allah surat Al-Baqarah: 127

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdo`a): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".

Lafadz fiqhiyyah adalah berasal dari lafadz fiqhu yang artinya al-fahmu (paham/mengerti) yang dirangkai dengan ya' nisbah.

Selasa, 19 April 2011

AQIQAH


Pengertian ‘Aqiqah
Menurut bahasa ‘Aqiqah artinya : memotong. Asalnya dinamakan ‘Aqiqah, karena dipotongnya leher binatang dengan penyembelihan itu. Ada yang mengatakan bahwa aqiqah adalah nama bagi hewan yang disembelih, dinamakan demikian karena lehernya dipotong Ada pula yang mengatakan bahwa ‘aqiqah itu asalnya ialah : Rambut yang terdapat pada kepala si bayi ketika ia keluar dari rahim ibu, rambut ini disebut ‘aqiqah, karena ia mesti dicukur.
Aqiqah adalah penyembelihan domba/kambing untuk bayi yang dilahirkan pada hari ke 7, 14, atau 21. Jumlahnya 2 ekor untuk bayi laki-laki dan 1 ekor untuk bayi perempuan.