Imam Mahdī (Arab
الإمام المهدي, Muhammad al-Mahdī, Mehdi; "Seseorang yang memandu")
adalah seorang muslim berusia muda yang akan dipilih oleh Allah untuk
menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka bumi sebelum
datangnya hari kiamat.
Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah nama gelar sebagaimana
halnya dengan gelar khalifah, amirul mukminin dan sebagainya. Imam Mahdi dapat
diartikan secara bebas bermakna "Pemimpin yang telah diberi
petunjuk". Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti "pemimpin",
sedangkan Mahdi berarti "orang yang mendapat petunjuk".
Nama Imam Mahdi sebenarnya seperti yang disebutkan dalam
hadist di bawah, ia bernama Muhammad (seperti nama Nabi Muhammad), nama
ayahnya pun sama seperti nama ayah Nabi Muhammad SAW yaitu Abdullah.
Nama Imam Mahdi sama persis dengan Rasulullah SAW yaitu Muhammad bin
Abdullah.
“Andaikan
dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga
diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama
ayahnya serupa nama ayahku (Muhammad bin Abdullah) . Ia akan penuhi bumi dengan
kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan
penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)
Dalam
sebuah hadits Rausulullah SAW mengisratkan bahwa Imam Mahdi pasti datang di
akhir zaman. Ia akan memimpin ummat
Islam keluar dari kegelapan kezaliman dan kesewenang-wenangan menuju cahaya
keadilan dan kejujuran yang menerangi dunia seluruhnya. Ia akan menghantarkan
kita meninggalkan era para penguasa diktator
yang memaksakan kehendak menuju suatu tatanan kehidupan atas dasar
petunjuk (hidayah) Allah dan Sunnah
Rasulullah SAW baik lahir maupun bathin (jasmani maupun ruhani).
Lalu apa sajakah indikasi kedatangan Imam Mahdi? Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW memberikan gambaran umum indikasi kedatangan Imam Mahdi. Ia akan diutus ke muka bumi bilamana perselisihan antar-manusia telah menggejala hebat dan banyak gempa-gempa terjadi. Dan kedua fenomena sosial dan fenomena alam ini telah menjadi semarak di berbagai negeri dewasa ini.
“Aku
kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku
ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan
penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi
dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)
Imam Mahdi akan berperan sebagai panglima perang ummat Islam
di akhir zaman. Beliau akan mengajak ummat Islam untuk memerangi para Mulkan
Jabriyyan (Para Penguasa Zalim) yang telah lama bercokol di berbagai
negeri-negeri di dunia menjalankan kekuasaan dengan ideologi penghambaan
manusia kepada sesama manusia. Namun, beberapa ulama ada yang berbendapat bahwa
yang dimaksud “memerangi” atau “perang” di sini adalah memerangi hawa nafsunya,
memerangi ideologinya, memerangi keyakinannya, memerangi sifat dan perangai buruknya,
jadi bukan fisiknya (bukan perang fisik, sebagaimana yang kita gambarkan).
Dalam
hadits lain diterangkan dalam sebuah hadist nabi yang diriwayatkan oleh
Thabrani. Telah bersabda Rasulullah SAW:
“Sungguh,
bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila
kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus
seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama
bapaknya seperti nama bapakku. Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan
kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman
dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari
tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari
tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8
tahun, atau 9 tahun. (HR. Thabrani) ”
Hadist lain yang menerangkan tentang kedatangan Imam Mahdi
adalah sebagai berikut, Telah bersabda Rasulullah SAW:
"Pada
akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan
melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan
menghitung-hitungnya.” (HR. Muslim dan Ahmad)
Tidak ada seorang pun dimuka bumi ini yang mengetahui tentang
Imam Mahdi dan ciri-cirinya , kecuali Rasulullah SAW dan Allah SWT sendiri.
Oleh karena itu bagi kita sebaik-baiknya tempat untuk merujuk tentang perkara
ini adalah apa yang baginda Rasulullah SAW sabdakan dalam hadist-hadistnya
sebagai berikut:
Telah bersabda Rasulullah SAW:
“Al-Mahdi
berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan
memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi ini)
sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia (umur
kekhalifahan) berumur tujuh tahun. (HR. Abu Dawud dan al-Hakim) ”
“Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim) ”
“Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim) ”
Lelaki keturunan Nabi Muhammad SAW tersebut adalah Imam
Mahdi. Ia akan diizinkan Allah untuk merubah keadaan dunia yang penuh kezaliman
dan penganiayaan menjadi penuh kejujuran dan keadilan. Subhanallah...! (yaa
sayyidii yaa rasuulallaah….) Beliau tentunya tidak akan mengajak ummat Islam
berpindah babak melalui perjalanan tenang dan senang laksana melewati
taman-taman bunga indah atau melalui meja perundingan dengan penguasa zalim, apalagi
dengan mengandalkan sekedar ”permainan kotak suara”..!
Tanda-Tanda Kemunculan Imam Mahdi
Para ulama membagi tanda-tanda Akhir Zaman (kiamat) menjadi
dua. Ada tanda-tanda Kecil dan ada tanda-tanda Besar Akhir Zaman. Tanda-tanda
Kecil jumlahnya sangat banyak dan datang terlebih dahulu. Sedangkan Tanda-tanda
Besar datang kemudian jumlahnya ada sepuluh.
Tanda besar pertama yang bakal datang ialah keluarnya Dajjal.
Namun sebagian ulama berpendapat bahwa sebelum munculnya Dajjal harus datang
terlebih dahulu Tanda Penghubung antara tanda-tanda kecil kiamat dengan
tanda-tanda besarnya. Tanda Penghubung dimaksud ialah diutusnya Imam Mahdi
ke muka bumi.
Kemunculan Imam Mahdi akan di dahului oleh beberapa
tanda-tanda sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadist berikut:
Telah bersabda Rasullah SAW:
“Sungguh,
Baitullah ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan
tersebut telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu
ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian
belakang, dimana kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang
tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan tentang kejadian
yang menimpa mereka. (HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah)
Aisyah Ummul Mukminin RA telah berkata:
“Pada
suatu hari tubuh Rasulullah SAW bergetar dalam tidurnya. Lalu kami bertanya,
'Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai
Rasulullah?' Rasulullah SAW menjawab, 'Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa
sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju baitullah (Ka'bah) untuk
memburu seorang laki-laki Quraisy yang pergi mengungsi ke Ka'bah. Sehingga
apabila orang-orang tersebut telah sampai ke padang pasir, maka mereka ditelan
bumi.' Kemudian kami bertanya, 'Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat
bermacam-macam orang?' Beliau menjawab, 'Benar, di antara mereka yang ditelan
bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang dipaksa
untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu
perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama.
Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah SWT
akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka
masing-masing. (HR. Bukhary, Muslim) ”
Telah bersabda Rasulullah SAW:
“Seorang
laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka'bah), maka diutuslah suatu utusan (oleh
penguasa) untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu gurun
pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi. (HR. Muslim) ”
Telah bersabda Rasulullah SAW:
“Suatu
kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali ke
Baitullah. Lalu diutuslah (oleh penguasa) sekelompok tentara untuk mengejar
mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu padang pasir, maka
mereka ditelan bumi. (HR. Muslim) ”
Telah bersabda Rasulullah SAW:
“
Suatu pasukan dari umatku akan datang dari arah negeri Syam (Palestina) ke
Baitullah (Ka'bah) untuk mengejar seorang laki-laki yang akan dijaga Allah dari
mereka. (HR. Ahmad)
Banyak pendapat mengatakan bahwa kondisi dunia dewasa ini
berada di ambang datangnya tanda-tanda besar Kiamat. Karena di masa kita hidup
dewasa ini sudah sedemikian banyak tanda-tanda kecil yang
bermunculan. Praktis hampir seluruh tanda-tanda kecil kiamat yang
disebutkan oleh Rasulullah sudah muncul semua di zaman kita.
Kedatangan Imam Mahdi
Hadits berikut ini bahkan memberikan kita gambaran bahwa
kedatangan Imam Mahdi akan disertai tiga peristiwa penting. Pertama,
perselisihan berkepanjangan sesudah kematian seorang pemimpin. Kedua,
dibai’atnya seorang lelaki (Imam Mahdi) secara paksa di depan Ka’bah.
Ketiga,
terbenamnya pasukan yang ditugaskan untuk menangkap Imam Mahdi dan orang-orang
yang berbai’at kepadanya. Allah benamkan seluruh pasukan itu kecuali disisakan
satu atau dua orang untuk melaporkan kepada penguasa zalim yang memberikan
mereka perintah untuk menangkap Imam Mahdi.
“Akan
terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang
lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah
kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at
Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim
(di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam,
maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara
Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)
Sebagian pengamat tanda-tanda akhir zaman beranggapan bahwa
indikasi yang pertama telah terjadi, yaitu perselisihan dan kekacauan yang
timbul sesudah wafatnya seorang pemimpin. Siapakah pemimpin yang telah wafat
itu? Wallahua’lam.
Kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi itu
sendiri melainkan karena takdir Allah yang pasti berlaku. Bahkan Imam Mahdi
sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan setelah Allah
SWT mengislahkannya dalam suatu
malam, seperti yang dikatakan dalam sebuah hadist berikut:
“Al-Mahdi
berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam.” (HR.
Ahmad dan Ibnu Majah)
Telah
bersabda Rasulullah SAW:
“Akan
dibaiat seorang laki-laki antara makam Ibrahim dengan sudut Ka'bah.” (HR.
Ahmad, Abu Dawud)
Dalam hadist yang disebutkan bahwa Imam Mahdi akan memimpin
selama 7 atau 8 atau 9 tahun. Semasa kepemimpinannya Imam Mahdi akan membawa
kaum muslimin untuk memerangi kezaliman, hingga satu demi satu kedzaliman akan
tumbang takluk dibawah kekuasaanya.
Kemenangan demi kemenangan
senantiasa diraih Imam Mahdi dan pasukannya akan membuat murka raja kezaliman
(Dajjal) sehingga membuat Dajjal keluar dari persembunyiannya dan berusaha
membunuh Imam Mahdi serta pengikutnya.
Kekuasaan dan kehebatan Dajjal bukanlah lawan tanding Imam
Mahdi oleh karena itu sesuai dengan takdir Allah, maka Allah SWT akan
menurunkan Nabi Isa dari langit yang bertugas membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan
Nabi Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati
ditombak oleh Nabi Isa di "Pintu Lud".
Telah bersabda Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallama :
“Kalian
perangi jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran),
dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum (Romawi), dan
Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal, dan Allah beri
kalian kemenangan.” (HR Muslim 5161)
Dan apabila ketiga peristiwa di atas telah
terjadi, berarti Ummat Islam di seluruh penjuru dunia menjadi tahu bahwa Imam
Mahdi telah datang diutus ke muka bumi. Kita sudah harus bersiap-siap
untuk berlangsungnya pembai’atan Imam Mahdi di depan Ka’bah. Panglima
ummat Islam di Akhir Zaman telah hadir. Dan bila ini telah menjadi jelas
kitapun terikat dengan pesan Rasullullah SAW sebagai berikut:
“Ketika
kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun
harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah
Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud 4074)
Dawuh (perkataan) Hadratul Mukarram KH. Abdul MadjidMa’roef QS wa RA, Mu’allif Sholawat Wahidiyah: “….Insya Allah Sholawat
Wahidiyah adalah alat untuk menyongsong datangnya Imam Mahdi….”
Wallaahu a’laam bish-showaab
Wallaahu a’laam bish-showaab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar