LARILAH KEMBALI KEPADA ALLAH

Larilah Kembali Kepada Allah photo faringfirrugraveigravelaringllaringh_zpsb9f801c3.gif
Bacalah Selalu Lisan Maupun dalam Hati "YAA SAYYIDII YAA RASUULALLAH"

Senin, 29 Agustus 2011

NASEHAT RAMADHAN (BUAT MUSTAFA BISRI)

Mustafa
Jujurlah pada dirimu sendiri mengapa kau selalu mengatakan Ramadhan bulan ampunan
Apakah hanya menirukan nabi? atau dosa-dosamu dan harapanmu yang berlebihan yang menggerakkan lidahmu begitu

Mustafa
Ramadhan adalah bulan antara dirimu dan tuhanmu
dari hanya untuk-Nya
dan Ia sendiri tak ada yang tahu apa yang akan dianugerahkannya kapadamu
semua yang khusus untuk-Nya khusus untukmu

Sabtu, 20 Agustus 2011

LAILATUL QODR


Lailatul Qadar adalah malam mulia yang nilainya lebih baik daripada 1.000 bulan (354.000x malam biasa):

Surah Al-Qadr ayat 1-5:
بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

TAFSIR SURAH AL-QODR

Oleh: Al-'Allamah Muhammad Husain Thabathabai

بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Senin, 15 Agustus 2011

17 AGUSTUS DAN 17 RAMADHAN


“Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang tepat. Di Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini untuk dijalankan tanggal 17,”ujar Bung Karno kepada para pemuda yang memaksanya cepat-cepat memproklamirkan republik Indonesia.
“Mengapa justru diambil tanggal 17, mengapa tidak sekarang saja, tanggal 16?” tanya Sukarni, seorang pemuda yang menginginkan kemerdekaan secepatnya.

Rabu, 10 Agustus 2011

SUJUD TILAWAH (III)


Hukum Sujud Tilawah Ditujukan pada Siapa Saja?

Pertama, sujud tilawah ditujukan untuk orang yang membaca Al Qur’an dan ini berdasarkan kesepakatan para ulama, baik ayat sajadah dibaca di dalam shalat ataupun di luar shalat.

Kedua, lalu bagaimana untuk orang yang mendengar bacaan Qur’an dan di sana terdapat ayat sajadah? Apakah dia juga dianjurkan sujud tilawah?
Dalam kasus kedua ini terdapat perselisihan di antara para ulama.

Pendapat pertama mengatakan bahwa orang yang mendengar bacaan ayat sajadah dianjurkan untuk sujud tilawah, walaupun orang yang membacanya tidak melakukan sujud. Pendapat pertama ini dipilih oleh Imam Abu Hanifah, Imam Asy Syafi’i, dan salah satu pendapat Imam Malik.

SUJUD TILAWAH (II)


Tata Cara Melaksanakan Sujud Tilawah

Dalam melakukan sujud tilawah ini ada empat catatan yang harus diperhatikan:
1. Para ulama sepakat bahwa sujud tilawah dilakukan hanya dengan sekali sujud.
2. Cara melakukan sujud tilawah persis sama dengan cara melakukan sujud biasa dalam shalat.
3. Dalam melakukan sujud tilawah ini, ada beberapa pendapat.
Pertama, menurut Imam Syafi’i dan jumhur ulama’ disunnahkan menghadap kiblat, mengangkat tangan sambil bertakbir,(takbiratul ihram)  terus langsung sujud dan membaca Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin.” (Aku bersujud dengan wajahku kepada Dzat yang telah merupakan dan menciptakannya, dan menciptakan pendengaran dan penglihatannya dengan kekuatannya. Maha memberkati Allah, sebaik-baiknya pencipta.)". Lantas kembali duduk dan salam. Juga disunnahkan mempunyai wudlu.

Sabtu, 06 Agustus 2011

SUJUD TILAWAH

Bagian Pertama ( I )


Pengertian Sujud Tilawah
Tilawah berasal dari kata tala menjadi tilawatan artinya “bacaan”. Jadi Sujud Tilawah adalah sujud bacaan atau mendengar ayat sajadah. Sujud tilawah dilakukan satu kali baik dalam shalat maupun luar shalat, barang siapa yang membaca atau mendengar ayat sajadah, disunatkan bertakbir lalu sujud dan membaca doa sujud Tilawah. Nabi bersabda : dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,



إِذَا قَرَأَ ابْنُ آدَمَ السَّجْدَةَ فَسَجَدَ اعْتَزَلَ الشَّيْطَانُ يَبْكِى يَقُولُ يَا وَيْلَهُ – وَفِى رِوَايَةِ أَبِى كُرَيْبٍ يَا وَيْلِى – أُمِرَ ابْنُ آدَمَ بِالسُّجُودِ فَسَجَدَ فَلَهُ الْجَنَّةُ وَأُمِرْتُ بِالسُّجُودِ فَأَبَيْتُ فَلِىَ النَّارُ

“Jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan berkata-kata: “Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka.” (HR. Muslim no. 81)